Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang pendidikan maka berbicara tentang bagaimana membentuk karakter
manusia sebagaimana yang diinginkan. sedangkan karakter akan terbentuk oleh berbagai faktor,
di antaranya adalah lingkungan.
lingkungan merupakan kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan.
Lingkungan dan lembaga pendidikan
merupakan pendukung unsur di dalam pendidikan sebagai sebuah sistem. Pembahasan
lembaga dan lingkungan pendidikan pada
dasarnya membahas hubungan serta pengaruh pendidinkan dan lingkungannya. Dalam
hal ini lingkungan pendidikan ada 3 jenis, yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat dalam arti khusus yang disebut tripusat pendidikan. Ketiga jenis lingkungan
tersebut juga sekaligus merupakan lembaga pendidikan dan dapat dikategorikan
sebagai lingkungan pendidikan. Secara umum fungsi lingkungan pendidikan ialah membantu peserta didik dalam
berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini dibuat mnejadi pertanyaan sebagai berikut:
A. Apa
pengertian lingkungan pendidikan ?
B. Apa pengertian lembaga pendidikan ?
C. Apa saja bentuk-bentuk lingkungan pendidikan ?
D. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan ?
C. Apa saja bentuk-bentuk lingkungan pendidikan ?
D. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan ?
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Mengetahui pengertian lingkungan pendidikan.
B. Mengetahui
pengertian lembaga pendidikan.
C. Mengetahui
bentuk-bentuk lingkungan pendidikan.
D. Mengetahui
bentuk-bentuk lembaga pendidikan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Lingkungan Pendidikan
Menurut
Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan
alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan. Lingkungan
pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai
tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan
sosial. Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam
proses pendidikan. lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses
pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses
belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana
seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan menuju tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
2.2
Pengertian Lembaga Pendidikan
Secara bahasa
lembaga adalah suatu organisasi dan pendidikan adalah usaha manusia dewasa
dalam mengembangkan potensi anak yang sedang berkembang untuk menjadi manusia
yang berguna. Untuk mencapai sasaran dan fungsi dimaksud maka sistim
persekolahan atau lembaga pendidikan menjadi salah satu wahana strategis dalam
membina sumber daya manusia berkualitas. Bisa simpulkan bahwa lembaga
pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan
keahlian. Terutama yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian atau keterampilan. Bisa juga sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya,
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.3 Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan
Pada dasarnya lingkungan pendidikan
mencakup.
A. Tempat (Lingkungan Fisik) Contohnya: keadaan iklim,
keadaan tanah, keadaan alam.
B. Kebudayaan (Lingkungan
Budaya) Contohnya: dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu
pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
C.
Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat)
Contohnya: keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan.
Menurut Ki Hajar
Dewantara lingkungan pendidikan meliputi, lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan ‘Tri Pusat Pendidikan.’
A.
Lingkungan Keluarga
Pendidikan Keluarga berfungsi:
Pendidikan Keluarga berfungsi:
1) Sebagai
pengalaman pertama masa kanak-kanak.
2) Menjamin
kehidupan emosional anak.
3) Menanamkan
dasar pendidikan moral.
4) Memberikan
dasar pendidikan sosial.
5) Meletakkan
dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
B. Lingkungan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan berbagai macam ketrampilan. Karena jika ditilik dari sejarah perkembangan
profesi guru, tugas mengajar sebenarnya adalah pelimpahan dari tugas orang tua
karena tidak mampu lagi memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap
tertentu sesuai dengan perkembangan zaman.
Fungsi Sekolah antara lain:
1) Sekolah
membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan
budi pekerti yang baik.
2) Sekolah
memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak
dapat diberikan di rumah.
3) Sekolah
melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis,
berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
4) Di
sekolah diberikan pelajaran etika , keagamaan , estetika ,
membedakan moral.
5) Memelihara
warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan
kebudayaan kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya anak didik.
C.
Lingkungan Organisasi Pemuda
Peran organisasi pemuda yang terutama
adalah mengupayakan pengembangan sosialisasi kehidupan pemuda. Melalui
organisasi pemuda berkembanglah semacam kesadaran sosial, kecakapan-kecakapan
di dalam pergaulan dengan sesama kawan (social skill) dan sikap yang
tepat di dalam membina hubungan dengan sesama manusia (social attitude).
2.4 Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan
Landasan
Struktural pendidikan di Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 31 ayat 1 dan 2
dijelaskan bahwa setiap warga berhak mendapatkan pengajaran dan pemeritah mengusahakan
sistem pengajaran nasional yang diatur dalam suatu perundang-undangan.
Berdasarkan pasal 31 UUD 1945 itu maka ditetapkan Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan NasionaL Berdasarkan Bab
IV, pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan
belajar-mengajar yang dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah meliputi
keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Dari
kutipan ini dapat disimpulkan bahwa orang tua itu mempunyai wajib hukum untuk
mendidik anak-anaknya. Kegagalan anak dalam pendidikan yang merupakan kegagalan
pendidikan dalam keluarga, keberhasilan anak dalam pendidikan yang merupakan
keberhasilan pendidikan dalam keluarga.
Berdasarkan Tap MPR No. II/MPR/1988
seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan itu berdasarkan atas
Pancasila dasar dan falsafah negara. Di samping itu dijelaskan bahwa pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Oleh karena itu secara operasional pendidikan anak yang berlangsung dalam
keluarga, masyarakat dan sekolah merupakan tanggung jawab orang tua juga.
Pendidikan dalam keluarga berlangsung karena hukum kodrat. Secara kodrati orang
tua wajib mendidik anak. Oleh karena itu orang tua disebut pendidikan alami
atau pendidikan kodrat.
Banyak bentuk lembaga pendidikan yang ada
di Indonesia ada yang bersifat lembaga pendidikan formal dan non formal,
contohnya adalah :
A. Lembaga Pendidikan Keluarga
Orang tua merupakan komponen utama dalam
keluarga yang terdiri yang berkewajiban memelihara dan mendidik anak dengan
sebaik-baiknya. Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua
terhadap anaknya. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup
dimana tempat ia menjadi diri pribadi.
Sebagai transmisi pertama dan utama dalam
pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah
tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama
karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga.
Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat
informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia
itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas
keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar
anak dapat berkembang secara baik.
Fungsi dan Peranan Pendidikan
Keluarga :
1) Pengalaman
Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman
ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya,
khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting,
sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan
selanjutnya.
2) Menjamin
Kehidupan Emosional Anak
Tiga
hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, yaitu.
· Pemberian
perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya,
mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.
· Pencurahan
rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang
menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua
tingkah laku kita.
· Memberikan
contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan
menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
3) Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari
pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang
tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik.
Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi
anak-anaknya.
4) Memberikan Dasar Pendidikan
Sosial
Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam
kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal
nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan
sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh
yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga
yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.
5)
Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik
dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh
dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan
orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah
bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
Tanggung Jawab Keluarga
1)
Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih
yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta
kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu
pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu
merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
2)
Pemberian
motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap
keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam
penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan
yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini
untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
3)
Tanggung jawab sosial adalah bagian dari
keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan
negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang
sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan
bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk
masyarakat yang sejahtera.
4)
Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan
darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi
orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan.
5)
Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga
bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.
B. Lembaga Pendidikan Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua
dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang
dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru.
Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang
berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang
dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara
lain :
1)
Diselenggarakan secara khusus dan dibagi
atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
2)
Usia anak didik di suatu jenjang
pendidikan relatif homogen
3)
Waktu pendidikan relatif lama sesuai
dengan program pendidikan yang harus diselesaikan
4)
Materi atau isi pendidikan lebih banyak
bersifat akademis dan umum
5)
Adanya penekanan tentang kualitas
pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang. Sekolah lahir
dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat.
Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik
warga negara.
Fungsi dan Peranan Sekolah
· Mengembangkan
kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
· Spesialisasi
dalam bidang pendidikan dan pengajaran
· Sosialisasi,
yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
· Konservasi
dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan
dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
· Transisi
dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri
sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
C. Lembaga
Pendidikan Masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan memiliki
pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini,
masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan
pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan
menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu
pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat
diharapkan. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Diselenggarakan di luar sekolah
2)
Peserta umumnya mereka yang tidak
bersekolah atau drop out
3)
Tidak mengenal jenjang dan program
pendidikan untuk jangka waktu pendek
4)
Peserta tidak perlu homogen
5)
Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
6)
Keterampilan kerja sangat ditekankan
sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup
D. Yayasan-yayasan sebagai lembaga pendidikan
Pada saat ini, terdapat banyak satuan
pendidikan yang berbentuk yayasan pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan
baik formal ataupun non formal sebagai pelanjut pendidikan yang diberikan yang
diberikan orang tua untuk memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan peserta didik dalam menjalankan kehidupannya.
1) Lembaga keagamaan sebagai lembaga pendidikan
Dalam islam, kita mengenal beberapa nama
yang dapat dikategorikan sebagai lembaga pendidikan, yaitu :
a. Masjid
dan majelis ta’lim
b. Pondok
pesantren
c. Madrasah
2) Negara sebagai
lembaga pendidikan
Negara merupakan suatu badan atau
organisasi yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak yang
menjadi warga negaranya. Walaupun faktanya Negara kita belum mampu memberikan
hak pendidikan bagi seluruh masyarakatnya yang berhak mendapatkannya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sistem pendidikan
nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah
dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu
dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan
pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan
anak sebagai makhluk individu, social, susila dan religious. Sekolah sebagai
lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.
Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran,
keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri
setiap individu.
Lingkungan
pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai
tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan
sosial.
Lembaga
pendidikan adalah suatu badan organisasi yang berusaha mengelola dan
menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. Terutama yaitu dalam hal pendidikan intelektual,
spiritual, serta keahlian atau keterampilan.
Adapun
definisidari bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada lingkungan
pendidikan formal dan ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya sebagai
mana berikut ini :
Lingkungan
Pendidikan Formal :
1. Sekolah
2. Kampus
Lingkungan
Pendidikan Nonformal :
1. Keluarga
2. Masyarakat
Berdasarkan
Tap MPR No. II/MPR/1988 seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan
itu berdasarkan atas Pancasila dasar dan falsafah negara. Di samping itu
dijelaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat
dan pemerintah.
Lembaga
pendidikan yang ada di Indonesia ada yang bersifat lembaga pendidikan formal
dan non formal, contohnya adalah :
1. Orang tua sebagai lembaga pendidikan
2. Yayasan-yayasan
sebagai lembaga pendidikan
3. Lembaga
keagamaan sebagai lembaga pendidikan.
Dalam sistem pendidikan nasional pendidikan seumur
hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka
pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertnaggung
jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai
makhuk individu, sosial, susila dan religius.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas
mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu
agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.
Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak
kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang
pengoptimalan perekembangan diri setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://meetabied.wordpress.com//fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan.
2.
http://www.masbied.com/2009/10/30/fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan/
hadir :D
BalasHapus