RPP Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia
RPP KURIKULUM 2013 BAHASA INDONESIA
KELAS X
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Nama satuan
pendidikan : SMA Negeri Harapan Bangsa Samarinda
Mata
pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester : X/II
Materi Pokok : Puisi
Alokasi
Waktu : 2 x 45 menit
A.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
2. Mendata suasana, tema, dan makna dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
3. Menganalisis suasana,
tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang
diperdengarkan dan atau dibaca.
4. Memusikalisasikan
dan menanggapi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi
dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo).
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1
Mengidentifikasi suasana,
tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
1.1.1
Menjabarkan suasana, tema, dan makna dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
1.1.2
Mendata suasana, tema, dan
makna dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
1.1.3 Menganalisis suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam
antologi puisi yang diperdengarkan dan atau dibaca.
2.1 Mendemonstrasikan (membacakan
atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi
dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo).
2.1.1 Memusikalisasikan dan
menanggapi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi
dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo).
C.
Materi Pembelajaran
1. Pengertian Puisi
Secara
etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang
artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry
yang erat dengan –poet dan –poem. Mengenai kata poet,
menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat
atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang
yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa
atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan
tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang
dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja
(melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara
penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Di dalam puisi juga biasa disisipkan
majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam,
salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
2. Struktur Puisi
Struktur puisi terbagi dua yaitu struktur fisik dan batin.
a) Struktur fisik puisi terdiri dari:
Struktur puisi terbagi dua yaitu struktur fisik dan batin.
a) Struktur fisik puisi terdiri dari:
·
Perwajahan
Puisi (Tipografi)
Yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
Yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
·
Diksi
Yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
Yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
·
Imaji
Yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
Yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
·
Kata konkret
Yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.
Yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.
·
Gaya Bahasa
Yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas.
Yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas.
·
Rima/Irama
Yaitu persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah,
dan akhir baris puisi.
b) Struktur batin puisi terdiri dari:
·
Tema/makna
(sense) Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan
makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun
makna keseluruhan.
·
Rasa
Yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
Yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
·
Nada
Yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-lain.
Yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-lain.
·
Amanat
Yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
Yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
D. Metode Pembelajaran
1.
Konsep Dasar
2. Pendefinisian Masalah
3. Pembelajaran Mandiri
4. Pertukaran Pengetahuan
5. Penilaian
E. Media
Pembelajaran
1. Media atau Alat : Lembar Kerja Siswa (LKS), Power Point,
LCD
2. Bahan
:
F. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Kosasih, Engkoh. 2013. Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga
G. Langkah-langkah
Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit)
No.
|
Kegiatan
|
Langkah-langkah
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
|
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran;
Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta
didik;
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai;
Menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus; dan
Membentuk siswa menjadi 5 kelompok atau lebih.
|
10 menit
|
2
|
Inti
|
Mengamati
Siswa diminta mencermati suasana, tema, dan makna
dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
Menanya
Siswa diminta bertanya tentang suasana, tema, dan makna
dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
Mengeksplorasi
Siswa diminta menjabarkan suasana, tema, dan makna
dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
Siswa diminta mendata suasana, tema, dan makna dalam puisi
yang didengar dan atau dibaca.
Siswa diminta menganalisis suasana, tema, dan makna
beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan
atau dibaca.
Mengasosiasi
Siswa diminta
mendiskusikan bersama kelompok mengenai suasana,
tema, dan makna dalam puisi yang didengar dan atau dibaca.
Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil kerja kelompok dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
|
70 menit
|
3
|
Penutup
|
Dalam kegiatan penutup, guru
bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung;
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
|
10 menit
|
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
No.
|
Kegiatan
|
Langkah-langkah
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
|
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran;
Memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta
didik;
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai;
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus; dan
Membentuk
siswa menjadi 5 kelompok atau lebih.
|
10 menit
|
2
|
Inti
|
Mengamati
Siswa diminta mencermati video membaca (musikalisasi) puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo). Menanya Siswa diminta bertanya mengenai membaca (musikalisasi) puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo). Mengeksplorasi Siswa diminta menanggapi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo. Mengasosiasi Siswa diminta mendiskusikan bersama kelompok cara musikalisasi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo Mengomunikasikan Siswa diminta memusikalisasikan dan menanggapi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo). |
70 menit
|
3
|
Penutup
|
Dalam kegiatan penutup, guru
bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
|
10 menit
|
H. Penilaian Hasil
Pembelajaran
Penilaian dilakukan dengan memadukan
tiga aspek:
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Kecakapan (skill)
3. Sikap (attitude)
Samarinda, 2
Juni 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
Hardani, M.Pd Achmad Dandy, S.Pd
NIP 12345678 123456 1 123 NIP 87654321 654321 8 876
Komentar
Posting Komentar